Sejarah Agama Islam

Jumat, 12 September 2014

Asal Kedatangan dan Pembawa Agama Islam

Beberapa pendapat tentang asal kedatangan agama Islam ke Indonesia, antara lain berikut ini:

a.    Prof. Dr. P.A. Hoesein Djajadiningrat berpendapat bahwa agama Islam dating ke Indonesia dari Iran (Persia), buktinya dapat dilihat dalam ejaan dan tulisan arab.
b.    Dr. R.M. Soetjipto Wiryosoeparto berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia adalah berasal dari Gujarat, alasannya yaitu adanya makam raja Islam yang terletak di Aceh Utara (Samudera Pasai) menggunakan semacam marmer yang digunakan sebagai tembok kuil Hindu di Gujarat.
c.    Oemar Amin Hoesin, berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia adalah dari Persia, sebab di Persia ada suku Leren yang dipakai sebagai nama kampong di Giri.
d.    Prof. Dr. Hamka berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Mekah dan Mesir, alasannya 
  1. ·         Raja Samudera Pasai bermazab Syafi’I (mazhab Syafi’I saat itu berkembang di Mesir)
  2. ·         Gelar raja Samudera Pasai sama dengan gelar raja –raja Mesir
  3. ·         Ada seorang ulama Indonesia yang mengajarkan ilmu tasawuf di Arab, namanya  Syekh Abu Mas’ud Abdullah Ibu Mas’ud Al-Jawi
  4. ·         Pendapat lainnya adalah, agama Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu: melalui jalur utara, yaitu dari Mekah – Madinah – Syiria – Bagdad – Gujarat – Srilangka dan terakhir ke Samudera Pasai.  Melalui jalur selatan, yaitu dari Mekah – Madinah (Yaman Selatan) – Gujarat – Srilangka sampai ke Samudera Pasai.

Saluran dan cara – cara Islamisasi di Indonesia

            Agama Islam tersebar ke pelosok tanah air Indonesia melalui berbagai jalur, diantaranya, jalur perdagangan, perkawinan, social budaya, adat-istiadat, kesenian dan sebagainya. Ajaran ajaran Islam sesuai dengan sifat kemanusiaan sehingga agama Islam dalam penyebaran dan perkembangannya tidak banyak mengalami hambatan Uka Tjandrasasmita mengungkapkan saluran – saluran Islamisasi yang terdiri atas enam macam.
1.     Saluran Perdagangan
Pada taraf permulaan, saluran Islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke 7 hingaa ke 16 M. Mendorong pedagang – pedagang muslim  (Arab, Persia, dan India) untuk ambil bagian dalam perdagangan dari negeri – negeri bagian barat, tenggara dan timur Benua Asia.

2.    Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagan muslim memiliki status social yang lebih baik dari pada kebanyakan pribumi sehingga penduduk pribumi, terutama putrid-putri bangsawan tertarisk untuk menjadi istri istri saudagar itu. Sebelum menikah, mereka diislamkan lebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan dan lingkungan mereka semakin luas, timbullah kampong-kampung, daerah-daerah dan kerajaan-kerajaan muslim.

3.    Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf (para sufi) mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa.

4.    Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui jalur pendidikan baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru – guru agama, kyai kyai, dan ulama ulama. Contohnya pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta Surabaya dan pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri di Giri. Keluarga pesantren Giri ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan agama Islam.

5.    Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Kesenian – kesenian lain juga dijadikan alat islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad, dan sebagainya), seni bangunan, dan ukir.

6.    Saluran Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, mayoritas rakyat memeluk Islam setelah rajanya memeluk Islam. Pengaruh politik raja ini sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.

Sekian dari saya mengenai Sejarah agama Islam masuk Ke Indonesia. Jangan lupa ditanggalkan jejak anda. Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar